Minggu, 07 November 2010

Ketika Hidup ini terasa hampa

Kehidupan,,,sebuah kata yang mudah diucapkan tetapi sulit untuk dilakukan dengan baik. Kehidupan merupakan sesuatu yang akan terus melekat dalam diri seorang manusia. Manusia diciptakan untuk hidup. Manusia adalah sebaik - baik makhluk. Perjalanan terus dialami seorang manusia dimulai dia mengenal alam dunia hingga dia kembali ke Sang Pencipta. Susah, senang, sedih, gelisah, sendiri, bersama terus mereka alami ibarat sebuah siklus yang tak menentu. Entah kapan dia bisa merasakan senang, kapan dia sedih, gelisah, tak ada yang bisa menentukan tapi pasti dialaminya. Sebuah pertanyaan besar, apa yang tiapa orang lakukan ketika menghadapi situasi tersebut??tentu berbeda -beda. Salah satu dari situasi tersebut adalah ketika kita menghadapi situasi sendiri.

Kesendirian bukanlah sesuatu yang menyenangkan bagi sebagian orang. Orang - orang yang terbiasa hidup dengan keramaian dan kebersamaan, sendiri adalah hal yang menjengkelkan. Tetapi bagaimana jika kesendirian yang kita rasaka itu merupakan kesendirian tak tertahankan. Sebuah situasi harus kita hadapi tanpa ada seorang pun di samping kita, orang - orang terdekat kita, orang tua, saudara, kerabat, teman seakan menjauh dari kehidupan kita. Sedangkan kkita berada dalam masalah besar, support, bantuan sangat dibutuhkan dari mereka..Tapi mereka seakan tak pernah muncul lagi bahkan terlintas dalam bayangan pun tidak. Dunia ini seakan talah musnah dan diriku tertinggal seorang diri untuk menghadapi situasi yang sangat berat.Kemana kita harus bergantung??

Tiada sesuatu yang dapat dijadikan untuk bergantung, selain Allah, Sang Maha Segalanya. Ketika tiada yang peduli, Dia selalu peduli. Ketika tidak ada yang menemani, Dia selalu ada di dekat kita. Ketika kita jauh, Dia selalu dekat. Ketika kita lupa, Dia selalu ingat. Tak kekurangan sesuatu apapun. Bangunkan dari kita dari tidur panjangnya, sadarkan diri kita dari kehidupan maya ini, tegakkan diri kita untuk kehidupan yang nyata. Tak ada yang perlu dikkhawatirkan ketika kita sendiri, karena kita punya Allah, tempat bercurah gelisah, sedih, susah, senang. Bersedihlah ketika kita jauh dari-Nya. Ketika kita sendiri, orang tua, saudara, kerabat, teman tak ada yang membantu, itu hanyalah secara fisik. Secara batiniah, mereka adalah orang - orang penyemangat hidup kita. Dimana pun mereka berada, terutama orang tua, semuanya selalu dicurahkan untuk anaknya. Tak henti - hentinya mereka berdo'a, dalam setiap gerak langkahnya, helaan nafasnya, detiap detik yang dihabiskannya, seorang anak adalah segala - galanya. Tidak ada orang tua yang ingin membiarkan anaknya sengsara begitu saja. Walaupun tak secara fisik mereka berada dan membantu kita, tetapi secara batin mereka selalu ada di dekat dan selalu membantu kita. Tak peduli jarak dan waktu yang memisahkan kita. Karena itulah kekuatan kita. Kekuatan hati yang tak akan terpisahkan.

Oleh karena itu, janganlah pernah merasa kesendiria. karena itu hanyalah halusinasi, hanya bayangan fisikli dan tidak secara batin, tidak secara hati. Hati ini selalu dekat dengan Sang Pencipta; hati ini selalu dekat dengan Sang Pencipta.  Tak ada kata sendiri dalam hidup ini, karena kita tak akan pernah sendiri selama kita mempunyai dan mencintai Allah.

Kenyataan tak selalu seperti yang diharapkan

Hidup itu bukan sesuatu hal yang mudah. Hidup itu bukan hanya mengikuti aliran, tetapi harus bisa mengalirkan. Tak semudah yang dibayangkan, tak semudah yang diharapkan, semuanya membutuhkan persiapan. Ketika seseorang hanya hidup mengikuti aliran, itulah tanda orang tak berpendirian, tidak mempunyai prinsip bahkan pondasi untuk hidup pun tak punya. Untuk apa kita hidup jika hanya untuk seperti itu? tak kan ada gunanya. Kita hidup bukan untuk dikuasai keadaan, tetapi untuk menguasai keadaan. Kita hidup untuk mengontrol diri sendiri dan lingkungan. oleh karena itu, dibutuhkan persiapkan untuk menuju semua itu.

Ketika kita telah menjadi seseorang dengan perencanaan yang matang, belum tentu apa yang telah kita persiapkan sesuai dengan kenyataan. Semua tidak ada yang bisa memprediksi kecuali Allah. Maka, bukan hanya persiapan untuk harapan kita tetapi diperlukan persiapan ketika harapan kita tak sesuai kenyataan. Dan bukan kekecawaan mendalam yang harus kita terima ketika kenyataan tak sesuai harapan, tetapi hikmah dibalik semua itu. Allah selalu merencanakan hal yang indah bagi makhluknya, kita harus meyakini itu. Tak ada yang melebihi kuasa-Nya selain Dia. Dibalik kekecawaan itu mulailah untuk membangun positif thinking kita, mulailah untuk memandang suatu permasalahan dari sisi lain yang orang lain tidak akan menduganya. Kembangkan kreativitas kita dalam mengahdapi masalah.

Banyak peristiwa yang menimpa saudara, kerabat dan teman - teman semua, ketika seseorang telah mempersiapkan untuk hari esok misalnya, apa yang diperlukan untuk hari esok ia penuhi dihari sabelumnya bahkan jauh - jauh hari sebelumnya, karena dalam benak dia hari esok akan menjadi hari yang penting bagi dia dan teman - temannya. Tetapi apa daya, Allah berkehendak lain, semua yang telah dia persiapkan belum bisa terlaksana. Dia jatuh sakit, menyebabkan dia tidak bisa mengikuti kegiatan hari esok yang ditunggu - tunggunya. Kecewa???ya,,pasti ada. Yang terpenting jangan larut dalam kekecewaan. Itu tanda Cinta Sang Pencipta kepada makhluk-Nya. Itulah jalan yang terbaik untuk kita menurut Allah, dan itulah yang harus kita jalani. Orang - orang yeng beruntung ketiak menghadapi situasi tersebut adalah orang yang bangkit dari kekecewaan, mengambil hikmah dari semua itu dan kembali melakukan hal - hal yang jauh lebih baik dari itu. Itulah yang harus kita lakukan. Tak hanya sekedar persiapan secara fisikli yang harus dipersiapkan tetapi secara mental dan pikiran.

Marilah kawan,, kita menjadi pribadi - pribadi tangguh, yang mempunyai prinsip hidup. Dan marilah kita mulai hidup kita dengan perencanaan dan kepasrahan terhadap apa yang akan terjadi setelah usaha kita lakukan. Ingat dan yakinlah, Allah selalu mempunyai rencana yang indah bagi makhluk-Nya. Selamat berubah!!!